Rekam Jejak Perang Dunia II di Bumi Cendrawasih Tambrauw
- F. Adi Purnama
- Feb 4, 2018
- 3 min read

Sebuah Goresan Sejarah
Pernahkah kalian mendengar kata Tambrauw sebelumnya ??, saya yakin sebagian besar pasti asing dengan kata itu. Saya pun baru pertama kali mendengarnya saat mengikuti kegiatan Ekspedisi di wilayah Papua Barat di awal tahun 2016 silam. Namanya memang asing ditelinga, ia mungkin kalah tenar dari Sorong, Kaimana ataupun juga manokwari yang lebih familiar bagi sebagian masyarakat, namun jangan anggap remeh si bungsu yang baru saja mencatatkan diri sebagai salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat pada 2008 silam. Tambrauw juga memiliki potensi SDA melimpah dan sejarah yang menarik untuk ditelusuri.
Tambrauw, sebuah nama kabupaten yang letaknya ada di bagian kepala burung tanah Papua, lebih tepatnya berada diantara kabupaten sorong dan manokwari, samudra pasifik di utara, dan kabupaten sorong selatan, kabupaten maybrat, dan kabupaten teluk bintuni di sebalah selatannya. Tambrauw yang baru berdiri sejak 2008 lalu, dahulunya termasuk kedalam wilayah pemekaran kabupaten Sorong dan kabupaten Manokwari. Tambrauw yang juga menobatkan dirinya sebagai salah satu kabupaten konservasi di Indonesia, juga ternyata menjadi saksi bisu, jejak sejarah dunia di masa lalu.
Sejarah mencatat, jika pada 1944-1945 sebagian wilayah di Papua Barat pernah dijadikan basis tentara militer jepang ataupun sekutu pada masa perang dunia II. Dimana Tambrauw menjadi salah satu basis wilayah pertahanan milik sekutu yang ada di wilayah vogelkop kepala burung, sedangkan sisanya meliputi sorong, manokwari dan bintuni banyak dikuasai oleh militer Jepang. Daratan Werur yang merupakan tempat perkabaran Injil, pusat pendidikan dan pemerintahan Distrik Sausapor pada zaman kolonial Belanda dulu, dianggap sebagai wilayah strategis untuk dijadikan area pertahanan pasukan sekutu dalam melawan Jepang dalam merampas kawasan pasifik. Ini dikarenakan letaknya yang strategis dan dianggap aman dari pemantauan tentara Jepang. Dibawah pimpinan Douglas Mc Arthur, seorang panglima Amerika, tentara Sekutu membangun areal pertahanan berupa jalan raya dan landasan di Pulau Middelburg (saat ini pulau di sebelah p.dua) dan Werur (distrik Bikar saat ini), Pembangunan landasan ini bertujuan sebagai tempat pendaratan pesawat pembawa alat persenjataan, logistik dan pasukan angkut bagi sekutu.
Bukti peninggalan paska perang dunia II tersebut dapat kita temukan di kampung nombrak distrik Bikar, letaknya di sebelah utara kabupaten Tambrauw, sekitar 1 ½ jam perjalanan darat dari sausapor,ibukota kabupaten Tambrauw. Enam buah bangkai baja tank amfibi dapat kita jumpai dengan kondisi rusak dan tidak utuh, dikarenakan faktor usia ataupun beberapa bagianya hilang karena sudah lebih dulu dilucuti oleh masyarakat. Tingginya nilai jual besi tua tersebut, menjadi alasannya. Tank amfibi ini diperkirakan kepunyaan sekutu, karena dari identifikasi ditemukan tulisan latin bertuliskan “Goodrich” ataupun tanda bintang pada salah satu bagian tank. Menurut Letda I Wayan seorang perwira KOPASSUS TNI AD yang saya wawancarai. Jenis kendaraan tua ini juga disinyalir menjadi kendaraan untuk kebutuhan angkut personil, hipotesa ini disimpulkan dari adanya bagian pijakan kaki untuk lompatan masuk ke dalam tank, dan kap atas yang hanya berada di bagian kemudi depan saja.




Menurut penuturan masyarakat werur, di perairan laut pasifik sekitaran pulau dua (meossou) terdapat bukti peninggalan lain, berupa kapal laut yang letaknya berada di dasar lautan. Untuk membuktikan itu, kami kembali menuju werur. Dengan diantar oleh 2 perahu milik warga setempat kami menyusuri lautan pasifik selama kurang lebih satu jam. kami melakukan penyelaman di sekitaran kawasan yang diyakini warga setempat, Butuh beberapa kali pindah lokasi penyelaman sebelum akhirnya tim menemukan bongkahan baja berbentuk persegi yang diyakini sebagai kapal bekas PD II. Bentuknya dapat dikenali dari adanya bagian kapal yang menyerupai pintu kapal, namun kondisinya sangat sulit diidentifikasi karena 80% kondisinya sudah ditutupi timbunan pasir dan ditumbuhi terumbu karang.


Comments